Selasa, 06 Januari 2015

PROPOSAL KERJA SAMA PENGUPASAN DAUR ULANG KERTAS

TUJUAN PENGEMBANGAN PROYEK
Dalam rangka meningkatkan pendapatan maka diperlukan usaha yang bersifat Kreatif, Agresif, Penuh Perhitungan dan Berorientasi Pasar yang selalu dibutuhkan. Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah, baik itu angkatan kerja baru maupun angkatan kerja yang oleh karena kondisi perekonomian Makro terpaksa harus menganggur akibat tidak adanya kesempatan kerja atau terkena PHK. Dengan demikian tujuan dari pengembangan proyek itu sendiri ada dua yaitu dari Aspek Ekonomi dan dari Aspek Sosial. Aspek Ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan sementara Aspek Sosial adalah untuk membantu masyarakat dalam mengatasi Pengangguran.
STUDI KELAYAKAN PROYEK
Kertas yang dilapisi plastik jenis PP disebut juga dengan kertas laminasi atau noblen yang sering dipakai untuk penggunaan pada kemasan sak semen, sak tepung dan sak pupuk. Di Indonesia ada beberapa pabrik semen, pabrik pupuk dan pabrik tepung, yang mana selalu ada limbah sisa hasil produksi pada kemasan produk mereka. Dan sisa hasil produksi ini terbagi menjadi 3 macam jenis yaitu, jenis lembaran, jenis PL dan jenis rol. Limbah jenis kertas laminasi ini kurang begitu diminati pengepul pada umumnya karena masih jadi satunya antara kertas dan plastik. Dan masih sedikitnya pengusaha yang fokus pada usaha pengupasan noblen ini. Untuk itu kami tertarik untuk mewujudkan proyek ini, disamping itu ada begitu banyak pengembangan-pengembangan usaha yang bisa dihasilkan melalui usaha ini. Selain itu tidak ada limbah yang dihasilkan, karena kertas dan plastiknya laku terjual atau bisa diproduksi, sebab daur ulang disini termasuk kategori daur ulang bersih dan nantinya kita bisa menarik tenaga kerja atau mitra usaha yang banyak dari berbagai kalangan masyarakat. Selama hampir setahun ini kami sudah memproduksi usaha ini yang jenis PL, akan tetapi dari pengalaman yang sudah, untuk jenis PL kurang begitu efisien yang disebabkan proses produksi yang lama.
Dibandingkan dengan jenis yang lembaran, proses produksi lebih efisien dan lebih tinggi harga jual ke pabrik peleburannya. Dengan begitu produksi pabrikpun akan selalu berjalan dengan baik dan teratur. Produksi noblen jenis PL,Pengupasan Daur Ulang KertasPlastik Penjelasan Usaha MESIN PRODUKSI Berikut adalah mesin untuk pengupasan limbah kertas plastik jenis lembaran. Dengan mesin ini menurut riset dan data yang ada mampu berproduksi dalam sehari 1 ton. Dimensi mesin 1,5m x 5m dengan berat 600kg dan total tenaga di mesin adalah 20,75 kw. Mesin ini hanya bisa digunakan untuk memisahkan kertas berbahan kraft/ noblen.
PENJELASAN TENTANG PERUSAHAAN
Di usaha ini kita berfokus pada pengupasan noblen yang mana memisahkan antara plastic dan kertas yang kemudian kita jual plastic dan kertasnya ke pabrik-pabrik peleburan. Untuk plastic diterima pabrik peleburan di Surabaya untuk diolah menjadi bahan setengah jadi atau bijih plastic sedangkan untuk kertas diterima pabrik peleburan di Kudus untuk bhan campuran yang diolah menjadi asbes. Di usaha ini kita akan selalu berhubungan dengan beberapa pabrik-pabrik peleburan yang akan menerima hasil akhir dari produksi kita. Dan beberapa penyedia bahan produksi kita, disini bias langsung dari pabrik penyedia atau dari pereorangan yang memang mereka memiliki noblen / kertas laminasi dari sisa hasil pemakaian produk mereka. Dengan produksi yang memberlakukan system kerja bergantian atau shift maka disini diwajibkan setiap pegawai bertanggung jawab penuh dengan pekerjaannya yang sudah tertulis dalam bagan kerja Berikut bagan kerjaanya : Head Of Factory KEP. PRODUK I EMPLOYEE I KEP. PRODUK II EMPLOYEE II KEP. PRODUK III EMPLOYEE III MANAGER FINANCE 05
Pengupasan Daur Ulang  Kertas Plastik Permodalan
PERSIAPAN AWAL
Berdasarkan pengalaman dan riset selama setahun lebih maka dengan yakin dan optimis kami akan memulai bisnis pengupasan daur ulang kertas plastik. Sebagai gambaran umum untuk memulai usaha ini dibutuhkan modal sebesar Rp. 100.000.000,- untuk mengcover lahan pabrik, bahan baku, mesin produksi, maintenance dll.
PERHITUNGAN AWAL
- Sewa Tempat Usaha : Rp. 10.000.000,-
- mesin produksi kupasan lembaran : Rp. 35.000.000,-
- 1 buah mesin packaging dan timbangan : Rp. 5.000.000,-
- Bahan baku + lain-lain (operasional, listrik, maintenance,dll) : Rp. 50.000.000,
- TOTAL: Rp. 100.000.000,

ESTIMASI PERHITUNGAN TIAP BULAN

- Kapasitas mesin 500kg/8jam kerja, produksi jalan 2 shift - Penyusutan bahan 5% - Hasil perbandingan olahan plastik 55% dan kertas 45%- Harga jual plastik Rp. 9.000,- dan kertas Rp. 2.500,

PERHITUNGANNYA SEBAGAI BERIKUT :
 (500 x 2 shift) : 1 ton/ hari x 30 hari kerja : 30 ton/bulan · Penyusutan 5% : Plastik 53% : 15,9 ton Kertas 42% : 12,6 ton · Harga jual Plastik : Rp. 143.100.000,- Kertas : Rp. 31.500.000
TOTAL : Rp. 174.600.000,
-  PengupasanDaurUlang KertasPlastik Aliran Kas 07 Pengeluaran
- Bahan (Rp. 3.900,-/kg x 30 ton) : Rp. 117.000.000,- - Tenaga (8 pegawai) : Rp. 8.000.000,- PROFIT : - Listrik : Rp. 8.600.000,- Rp. 174.600.000 - - Maintenance : Rp. 1.500.000,- Rp. 151.400.000 = - Packaging : Rp. 3.000.000,- Rp. 23.200.000,- /bln - Telpn + speedy : Rp. 300.000,- - Operasional : Rp. 3.000.000,- - Transportasi : Rp. 10.000.000,
ALIRAN KAS PERUSAHAAN

 Perputaran uang kas perusahaan selama 3 tahun. Pengeluaran dibulan awal : - Pemesanan mesin ( 3 minggu - 1 bulan ) : Rp. 35.000.000,- - Pembelian bahan 10 ton : Rp. 39.000.000,- - Sewa tempat usaha : Rp. 10.000.000,- - Listrik : Rp. 2.000.000,- - Pendukung kerja ( masker, kaos tangan, tabung pemadam, p3k, air minum, dll) : Rp. 3.000.000,- TOTAL : Rp. 89.000.000,- TOTAL : Rp. 151.400.000,-
PengupasanDaurUlang KertasPlastik Aliran Kas Bulan ke dua mulai produksi dan dikirim ke pabrik peleburan bijih plastik di Surabaya untuk plastiknya dan kertasnya dikirim ke pabrik peleburan untuk asbes di Kudus dan di Jakarta setiap minggu sekali. Dengan system pembayaran yang cash maka uang bisa dipakai untuk operasional dan pembelian bahan di bulan berikutnya.Untuk kapasitas pabrik peleburannya sendiri di Surabaya memiliki kapasitas 500ton per bulan.
PERENCANAAN ALIRAN KAS MINGGUAN
Target pengiriman hasil produksi 8 ton/ minggu
- Kertas : Rp. 8.400.000,-
- Plastik : Rp. 38.160.000,
- TOTAL : Rp. 46.560.000,- Rp. 46.560.000,- Rp. 31.200.000,
- Pembelian bahan 8 ton Rp. 15.360.000,-
- Gaji karyawan - Maintenance - Packaging - Transportasi - operasional - Pengeluaran wajib • Listrik • Telpn + speedy • Lain-lain - Profit perusahaan : Rp. 2.000.000,- Rp. 375.000,- Rp. 750.000,- Rp. 2.500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 2.150.000,- Rp. 75.000,- Rp. 100.000,- Rp. 6.660.000,- Rp. 8.700.000,-
Pengupasan Daur Ulang Kertas Plastik
Penanggung Jawab Kerja dan Pabrik WACHID CAHYADI WIBOWO 0823 240 300 10 Jl. Markisa 1A Soropadan RT. 02 RW. 08 Karangasem – Laweyan – Surakarta 09

INVESTOR

- Investasi untuk memulai usaha adalah sebesar Rp. 100.000.000,-. - Penandatanganan MOU didepan notaris, bisa dari pihak pertama atau pihak kedua. - Bagi hasil 55 : 45 dari profit usaha ( investor 55% dan owner 45% ). - Pembagian profit mulai bulan ke 2 tanggal 28. - Kerjasama berlangsung selama 3 tahun. - Investasi awal dikembalikan 100% setelah akhir dari perjanjian selesai atau tahun ke 3. - Investor mendapatkan laporan pembukuan setiap bulan.PengupasanDaurUlang KertasPlastik Penutup Dengan pengalaman dan riset yang telah kami kembangkan selama lebih dari setahun ini kami yakin dan optimis mampu menjadi perusahaan inti dalam bisnis ini yang siap berkembang dan bersaing di pasar global. Dengan managemen yang matang dan pengelolaan yang baik kami yakin usaha dibisnis ini akan selalu berkesimnambungan dengan baik, karena di usaha ini memiliki keuntungan dan kelebihan tersendiri, yakni : - Aman Sebab produk yang kita produksi ini tidak ada kadaluarsa dan akan terus selalu tersedia bahannya karena yang kita produksi adalah sisa hasil produksi atau sisa kemasan sebuah produk yang mana dibutuhkan di Indonesia ini yang sedang berkembang. - Pasti Plastik yang kami produksi merupakan bahan yang bisa diolah kembali menjadi bahan setengah jadi yang sangat dibutuhkan pabrik-pabrik pengolahan plastik, disamping itu kami sudah berkerjasama dengan pabrik peleburan plastik di Surabaya yang siap menampung produksi kami berapapun jumlahnya. - Menjanjikan Karena selama ini dan sekarang ini banyak barang dan bahan yang dialihkan atau diganti ke bahan plastik. Apalagi untuk daur ulang kertas selain untuk pembuatan Eggtray dan Asbes bila berhasil dijadikan Furniture yang cantik, elegan dan awet maka akan diminati pasar luar negeri.

Mesin Kompos Otomatis

Mesin kompos  otomatis Biophoskko ® ARK-1000L dengan dimensi ( tinggi = 180 cm, lebar = 165 cm, panjang = 280 cm) terbuat dari logam, serat fiber resin, peredam, outlet terminal untuk motor 1 fasa atau 3 fasa, terminal outlet untuk listrik kipas (exhaust fan), kran elektrik  2 buah, sensor suhu, panel kontrol, dan peralatan aerasi lainnya. ARK-1000L merupakan solusi tepat dan sempurna untuk memproses berbagai jenis bahan organik menjadi kompos, yakni material yang memiliki sifat seperti halnya tanah atau humus, yang sangat penting guna memulihkan siklus materi dalam ekosistem.
Berbagai jenis bahan organik yang dapat diproses pada mesin ini adalah semua bahan limbah yang berasal dari makhluk hidup seperti sampah rumah tangga ( foodwaste, tinja, urin, sampah halaman) dan limbah pertanian ( sisa tanaman, ranting dan kayu kecil, serbuk gergaji, kayu chip), limbah ternak ( kotoran, sisa pakan, limbah pakan, daging hewan dan ikan) dan bahan organik lainnya  sisa aktivitas manusia. Kategori material organik ( material yang dapat diuraikan kembali ke alam) termasuk sisa-sisa makanan, kertas, residu tulang ikan, kulit buah, potongan sayuran, dan berbagai jenis material sisa aktivitas manusia yang berasal dan terbuat dari makhluk hidup.
Kemampuan mesin kompos tipe ARK-1000L adalah mengurai bahan organik hanya dalam 5 hari menjadi kompos. Proses dekompisisi akan selesai, dan kapasitasnya dapat ditingkatkan lagi dengan cara penambahan sampah maupun bahan organik lainnya setiap saat terdapat ruang dalam tabung karena menyusutnya bahan selama masa penguraian (dekomposisi).

Mengubah sampah organik menjadi sesuatu yang berguna untuk pemeliharaan kesuburan tanah dan sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman di sekitar lingkungan seperti hotel, restoran, lingkungan publik, hutan, perkebunan, dll. Kompos juga dapat dijual secara komersial untuk petani, pemilik taman, kepada semua orang yang memiliki hobi berkebun, keperluan perkebunan, keperluan hobi dan pemulihan lahan pertambangan maupun pembukaan hutan lainnya.
Sederhana dan mudah untuk menerapkan cara modern dalam pengolahan sampah ini. Siapkan sampah atau aneka jenis material organik 3 m³ ( meter kubik) atau setara berat sekitar 1 ton. Pertama, sampah atau bahan organik harus dipotong-potong kecil ( sekitar 10-15 mm) dengan menggunakan pisau atau mesin perajang atau pencacah. Masukkan langsung ke ARK komposter Rotary Klin. Dalam wadah yang berbeda siapkan 1 kg ( 0, 1% dari berat sampah organik) aktivator kompos Green Phoskko® ( GP-1),  tambahkan molases atau tetes tebu untuk 9 sendok dan dicampur hingga merata dan simpan selama 2-4 jam. Setelah membuat larutan aktivator, tuangkan Activator Kompos Green Phoskko® ( GP-1) setelah dilarutkan tersebut ke dalam tumpukan material organik dalam komposter.
Pada hari ke 3 sampai 5 proses dekomposisi memperlihatkan gejala panas ( hingga 70 derajat celcius) , ditandai uap muncul, dan terlalu tingginya suhu akan membuat berputarnya aeration tool secara otomatis setiap kali suhu lebih dari 55 derajat celcius. Pada Hari ke-5 - 7 jika suhu dibawah 30 derajat celcius atau telah dianggap sudah dingin, kran pintu bagi pengeluaran pupuk cair akan terbuka secara otomatis. Setelah cairan dari proses aerobik keluar semua, selanjutnya mengeluarkan kompos padat dari dalam rotary kiln ( komposter) . Simpan di tempat sejuk dan tetap tertutup Dalam beberapa hari kemudian ( 7 hari) , bahan kompos akan kering dan gembur. Saring atau ayak untuk memisahkan berbagai jenis ukuran sesuai keperluan.

Alat mesin Biophoskko® ARK-1000L ini memiliki kemampuan khusus:
1. dapat berjalan secara otomatis bergerak dan memutar berdasar jadwal sesuai keperluan dalam pembuatan kompos, yang dalam hal ini disesuaikan dengan jenis bakteri pengurai misalnya setiap pagi, sore dan malam hari.
2. membuka dan menutup katup kran untuk melepaskan pupuk organik cair pada hari -5 ( dapat diatur kembali berdasarkan permintaan) .

3. Kipas listrik ( exhaust fan) dapat menyala otomatis jika suhu dalam komposter lebih tinggi dari keperluan agar bakteri melakukan dekomposisi bahan organik.
PROPOSAL PEMBUATAN TAS PLASTIK DAN PRODUK SERUMPUN

LATAR BELAKANG
Dengan semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi makro Indonesia akhir-akhir ini, maka semakin cepat pula perputaran perdagangan antar individu, kelompok, perusahaan serta yang tidak kalah penting yaitu pasar tradisional. Dan gejala tersebut tentunya harus diimbangi pula dengan perbaikan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun alam serta pendukungnya. Apabila mencermati dan memperhatikan keadaan tersebut di atas, sebenarnya di dalam perubahan tersebut terdapat kesempatan bagi kita untuk berbuat sesuatu yang dapat membantu mempercepat perputaran roda ekonomi tersebut. Kesempatan di sini dapat kita terjemahkan sebagai hal yang mendasari penulis untuk berbuat sesuatu yang dapat bermanfaat baik pribadi, orang lain maupun sekelompok masyarakat baik langsung maupun tidak langsung. Adapun salah satu hal yang dapat kita perbuat dalam hal ini adalah menciptakan/ membuat salah satu sarana pendukung dalam dunia perdagangan. Salah satu sarana yang sangat diperlukan dalam dunia perdangangan tersebut yaitu Tas plastik/plastik pembungkus atau dalam bahasa sehari-hari lebih dikenal dengan nama Tas kresek, di mana permintaan barang tersebut akhir-akhir ini cukup tinggi sehingga beberapa distributor kewalahan memenuhi permintaan tersebut. Dan selain itu dapat untuk memberdayakan sampah plastik yang berada di daerah lingkungan tersebut atas dasar itulah maka penulis memberanikan diri untuk mencoba menggandeng pihak lain untuk bekerja sama dalam pembuatan tas plastik tersebut. Dan dalam pembuatan tas plastik tersebut tidak tertutup kemungkinan juga dibuat atau diproduksi barang-barang serumpun guna efisiensi mesin.
PASAR

Berbicara tentang Tas plastik/Tas kresek, tentunya kita tidak dapat terlepas dari kegiatan dunia perdagangan secara luas. Karena dalam dunia perdagangan baik yang bersifat tradisionil maupun modern, sekarang ini peran Pembungkus/Packing serta tas penjinjing sudah didominasi oleh barang yang berbahan plastik. Sedemikian tingginya permintaan akan barang-barang tersebut, maka suplai dari distributor ke tingkat pengecer di pasar-pasar kadang tersendat. Sehingga untuk saat ini dan akan datang pembuatan.produksi tas plastik akan semakin cerah, apalagi dengan cukup tersedianya bahan-bahan baku yang relatif mudah didapat. Adapun pasar yang masih terbuka lebar itu antara lain di Jawa Tengah misalnya Semarang, Jogja, Solo. Untuk sementara target pasar yang akan kita perkirakan adalah 3,8 ton / hari yang meliputi 3 Distributor dan 5 Sub Distributor yang meliputi daerah Jawa Tengah. Target tersebut kita sesuaikan dengan kapasitas produksi dari mesin yang akan kita buat, tetapi pada masa yang akan datang tentunya akan lebih kita tingkatkan.

ALAT PRODUKSI

Alat-alat produksi dan penunjangnya meliputi :

1.      Lahan / Tempat
2.      Mesin – mesin produksi
3.      Sarana distribusi / Transportasi
4.      Bahan baku
5.      Sumber Daya Manusia / SDM

LAHAN / TEMPAT

Tempat / lokasi yang akan digunakan untuk produksi yaitu di daerah sekitar wilayah Klaten ,Jawa Tengah. Dipilih lokasi tersebut dikarenakan beberapa faktor antara lain : SDM masih relatif banyak dan murah, dekat dengan sumber bahan baku, akses jalur distribusi cukup baik, harga sewa lahan cukup murah, sehingga efisiensi dapat kita jaga untuk kedepannya. Adapun lahan yang diperlukan untuk kegiatan ini adalah 1000 (seribu) M2.

MESIN - MESIN PRODUKSI

Mesin – mesin produksi yang akan dipergunakan dalam kegiatan produksi meliputi :

·         2 (dua) Unit mesin Peniup / Blowing Machine Kapasitas 2000 kg / 24 jam.
·         2 (dua) Unit mesin Potong / Cutting Machine Kapasitas 2000 kg / 24 jam.
·         1 (satu) Unit mesin Pon / Pembuat Lubang.
·         1 (satu) Unit Mixer.
·         2 (dua) Unit mesin Pengering / Hopper Dryer.
·         1 (satu) Unit Compressor 25 HP.
·         1 (satu) Unit mesin Cruser / Recycle Machine Kapasitas 4500 kg / 24 jam.
·         1 (satu) Unit mesin pellet Kapasitas 2500 kg / 24 jam

SARANA DISTRIBUSI

Untuk menunjang kelancaran distribusi produk sebanyak 3,8 ton /hari, diperlukan dibutuhkan 1 (satu) Unit Truk / Box sedang (Engkel).

BAHAN BAKU

Ada bermacam henis bahan baku yang beredar di pasar, antara lain :
PE, SE, PET, HDPE.

Limbah Plastik / Bahan Daur Ulang

Dalam produksi Tas Plastik ini, Bahan yang akan digunakan yaitu berjenis HDPE.
Akan tetapi dalam kegiatan produksi ini kita mengolah sendiri dari bahan mentah yang antara lain dari bahan-bahan plastik bekas. Dengan begitu tidak akan ketergantungan bahan baku dari pihak lain, dan dalam soal harga pun dapat ditekan, sehingga dalam kegiatan produksi ini benar-benar Efisiensi yang akan kita terapkan.



SDM

Dalam proses / kegiatan produksi SDM yang dibutuhkan antara lain :
ü  1 (satu) Orang Kepala / Manager
ü  1 (satu) Orang Kepala Mekanik
ü  2 (dua) Orang Staff (Administrasi dan Pemasaran)
ü  3 (tiga) Orang Operator Mesin
ü  3 (tiga) Orang Pembantu / Kenek
ü  6 (enam) Orang Tenaga Packing
ü  1 (satu) Orang Driver / Pengemudi
ü  2 (dua) Orang Cleaner
ü  3 (tiga) Orang bagian Security / Keamanan

PRODUK SERUMPUN

Di dalam kegiatan produksi ini ada beberapa jenis produk yang juga dapat diproduksi dengan menggunakan mesin yang sama.

Barang-barang yang dapat dibuat itu antara lain :

Ø  Tas Plastik / Tas Kresek dengan berbagai ukuran
Ø  Kantong Plastik / Kantong Gula dengan berbagai ukuran
Ø  Polly Bag (untuk keperluan pembibitan tanaman)
Ø  Kantong sampah untuk keperluan Hotel, Kantor, Apartemen, dll

BIAYA PRODUKSI, PENDAPATAN & BEP INVESTASI AWAL :

ü  Biaya Instal mesin Rp 100.000.000
ü  Sewa lahan 1000 M2 – 10 tahun Rp 15.000.000/th Rp 150.000.000
ü  Stock bahan baku 7 hari pertama :
ü  Sebanyak 3,8 ton X 7 = 26,6 ton bahan jadi Rp 10.000/kg Rp 266.000.000
ü  Sebanyak 4 ton X 7 = 28 ton limbah Rp 6.000/kg Rp 168.000.000
ü  Bangunan Rp 150.000.000
ü  Truk Box Engkel 1 Unit Rp 75.000.000
ü  Mobil Operasional 1 Unit Rp 75.000.000
ü  Motor Operasional 1 Unit Rp 12.500.000
ü  Peralatan Kantor : furniture, computer, AC, atk, dll Rp 15.000.000

Mesin-mesin :

ü  Mesin Peniup / Blow 2 (dua) Unit Rp 300.000.000 Rp 600.000.000
ü  Mesin Potong / Cutting 2 (dua) Unit Rp 180.000.000 Rp 360.000.000
ü  Mesin Pon / Pelubang 1 (satu) Unit Rp 15.000.000
ü  Mixer 1 (satu) Unit Rp 10.000.000
ü  Mesin Pengering /Dryer 2 (dua) Unit Rp 30.000.000 Rp 60.000.000
ü  Compressor 25 HP 1 (satu) Unit Rp 20.000.000
ü  Mesin Cruser / Recycle 1 (satu) Unit Rp 300.000.000
ü  Mesin Resin / Recycle 1 (satu) Unit Rp 500.000.000
ü  Deposit Cadangan Rp 100.000.000
ü  Sub Total Rp2.841.500.000

BIAYA OPERASIONAL

·         Listrik / bulan Rp 25.000.000
·         Telpon / bulan Rp 2.500.000
·         BBM Rp 10.000.000
·         Lain-lain (Parkir / Tol) Rp 1.000.000
·         ATK Rp 300.000
·         Aqua / air minum Rp 300.000
·         Koordinasi : RT/RW/LURAH/CAMAT/POLISI Rp 3.000.000
·         Sub Total Rp 42.100.000

GAJI KARYAWAN PER BULAN

·         Kepala Pabrik / Manager Rp 5.000.000
·         Kepala Produksi / Mekanik 2 x Rp 2.500.000 Rp 5.000.000
·         Staff administrasi / Pemasaran 2 x Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
·         Operator 3 x Rp 700.000 Rp 2.100.000
·         Pembantu / Kenek 3 x Rp 500.000 Rp 1.500.000
·         Bagian Packing 6 x Rp 525.000 Rp 3.150.000
·         Pengemudi 1 x Rp 700.000 Rp 700.000
·         Satpam/Keamanan 3 x Rp 700.000 Rp 2.100.000
·         Cleaner 2 x Rp 400.000 Rp 800.000
·         Sub Total Rp 23.350.000

Jadi total investasi awal adalah : Rp 2.906.950.000
(DUA MILYAR SEMBILAN RATUS ENAM JUTA SEMBILAN RATUS LIMA PULUH RIBU RUPIAH )

PENDAPATAN

ü  Kapasitas Produksi Resin (Pelet): 2500kg / hari 20 jam
ü  Kapasitas Produksi Plastik Kresek: 2000kg / hari 20 jam
ü  Jumlah hari kerja 25 hari kerja / bulan
ü  Harga Jual Produk Plastik Kresek Rp 15.000 / kg
ü  Harga Jual Produk Resin (Pelet) Rp 10.000 / kg
ü  Pendapatan Produk Resin (Pelet):
ü  Bahan Baku limbah Rp 6.000 /kg x 2500 kg = Rp 15.000.000
ü  Harga setelah proses biji Rp 10.000 /kg x 2500 kg = Rp 25.000.000
ü  Keuntungan Bahan = Rp 10.000.000

Pendapatan Plastik Kresek:

ü  Bahan Baku Rp 10.000 /kg x 2000 kg = Rp 20.000.000
ü  Harga setelah proses Rp 15.000 /kg x 2000 kg = Rp 30.000.000
ü  Keuntungan Bahan = Rp 10.000.000
ü  Total Keuntungan Per Hari = Rp10.000.000 + Rp 10.000.000 = Rp 20.000.000
ü  Total Keuntungan Per Bulan = 25 hari x Rp 20.000.000 = Rp 500.000.000
ü  Dikurangi Waste produksi 10% perbulan=Rp 50.000.000 = Rp 50.000.000
ü  Dikurangi biaya Operasional per bulan = Rp 42.100.000 = Rp 42.100.000
ü  Dikurangi biaya gaji pegawai per bulan = Rp 23.350.000 = Rp 23.350.000+
= Rp 115.450.000
ü  Pendapatan bersih perbulan = Rp 500.000.000– Rp 115.450.000 = Rp 384.550.000
ü  Pendapatan per tahun = Rp 384.550.000 x 12 bulan = Rp4.614.600.000

Melihat proyeksi usaha tersebut di atas, maka penulis berkeyakinan bahwa Modal Usaha akan kembali pada perhitungan bulan ke 8 atau selambat-lambatnya pada bulan ke 10.

SHARING KEUNTUNGAN

Kami sebagai pelaksana Operasional usaha tersebut menghendaki pembagian keuntungannya adalah 50% banding 50%. Jadi 50% Keuntungan bersih untuk Pemilik Modal. 50% Keuntungan bersih untuk Pelaksana Usaha dan Tim


KESIMPULAN

Bahwa melihat masa depan permintaan akan Kantong Plastik / Tas Plastik tersebut yang terus meningkat, maka penulis berkesimpulan bahwa usaha tersebut sangat cerah di masa datang dan sangat menguntungkan bagi pemilik modal yang akan berinvestasi pada bidang usaha ini.           


Minggu, 09 November 2014

Klasifikasi Limbah Batubara

Fly ash dan bottom ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik. Ada tiga type pembakaran batubara pada industri listrik yaitu dry bottom boilers, wet-bottom boilers dan cyclon furnace.
Apabila batubara dibakar dengan type dry bottom boiler, maka kurang lebih 80% dari abu meninggalkan pembakaran sebagai fly ash dan masuk dalam corong gas. Apabila batubara dibakar dengan wet-bottom boiler sebanyak 50% dari abu tertinggal di pembakaran dan 50% lainnya masuk dalam corong gas. Pada cyclon furnace, di mana potongan batubara digunakan sebagai bahan bakar, 70-80 % dari abu tertahan sebagai boiler slag dan hanya 20-30% meninggalkan pembakaran sebagai dry ash pada corong gas. Type yang paling umum untuk pembakaran batubara adalah pembakaran dry bottom seperti dapat dilihat pada Gambar dibawah.

Gambar Electrostatic Precipitator [www.fhwa.dot.gov, 2012]

Dahulu fly ash diperoleh dari produksi pembakaran batubara secara sederhana, dengan corong gas dan menyebar ke atmosfer. Hal ini yang menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan, karena fly ash hasil dari tempat pembakaran batubara dibuang sebagai timbunan. Fly ash dan bottom ash ini terdapat dalam jumlah yang cukup besar, sehingga memerlukan pengelolaan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan, seperti pencemaran udara, atau perairan, dan penurunan kualitas ekosistem.
Salah satu penanganan lingkungan yang dapat diterapkan adalah memanfaatkan limbahfly ash untuk keperluan bahan bangunan teknik sipil, namun hasil pemanfaatan tersebut belum dapat dimasyarakatkan secara optimal, karena berdasarkan PP. No.85 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), fly ash dan bottom ashdikategorikan sebagai limbah B3 karena terdapat kandungan oksida logam berat yang akan mengalami pelindihan secara alami dan mencemari lingkungan. Yang dimaksud dengan bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakkan lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Pasal 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun menyebutkan bahwa pengelolaan limbah B3 bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang dapat tercemar sehingga sesuai fungsinya kembali.
Pasal 3 menyebutkan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dan atau kegiatan yang menghasilkan limbah B3, dilarang membuang limbah B3 yang dihasilkannya itu secara langsung kedalam media lingkungan hidup, tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Sedangkan Pasal 7 Ayat 2 menyebutkan bahwa daftar limbah dengan kode limbah D220, D221, D222 dan D223 dapat dinyatakan sebagai limbah B3 setelah dilakukan uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) dan atau uji karakteristik. Di mana dalam daftar limbah B3 dari sumber yang spesifik fly ash dengan kode limbah D223 adalah sebagai berikut dalam Tabel dibawah.


Tabel Daftar Limbah B3 dengan Kode Limbah D223 [PP18/99 jo PP85/99]
Kandungan dan kelas fly ash
Fly Ash
Fly ash merupakan material yang memiliki ukuran butiran yang halus, berwarna keabu-abuan dan diperoleh dari hasil pembakaran batubara. Pada intinya fly ash mengandung unsur kimia antara lain silika (SiO2), alumina (Al2O3), fero oksida (Fe2O3) dan kalsium oksida (CaO), juga mengandung unsur tambahan lain yaitu magnesium oksida (MgO), titanium oksida (TiO2), alkalin (Na2O dan K2O), sulfur trioksida (SO3), pospor oksida (P2O5) dan carbon.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat fisik, kimia dan teknis dari fly ash adalah tipe batubara, kemurnian batubara, tingkat penghancuran, tipe pemanasan dan operasi, metoda penyimpanan dan penimbunan. Adapun komposisi kimia dan klasifikasinya seperti dapat dilihat pada Tabel dibawah.


Tabel Komposisi dan Klasifikasi Fly ash [http://www.fhwa.dot.gov, 2012]

Menurut ASTM C618 fly ash dibagi menjadi dua kelas yaitu fly ash kelas F dan kelas C. Perbedaan utama dari kedua ash tersebut adalah banyaknya calsium, silika, aluminium dan kadar besi di ash tersebut. Walaupun kelas F dan kelas C sangat ketat ditandai untuk digunakan fly ash yang memenuhi spesifikasi ASTM C618, namun istilah ini lebih umum digunakan berdasarkan asal produksi batubara atau kadar CaO. Yang penting diketahui, bahwa tidak semua fly ash dapat memenuhi persyaratan ASTM C618, kecuali pada aplikasi untuk beton, persyaratan tersebut harus dipenuhi.

Fly ash kelas F: merupakan fly ash yang diproduksi dari pembakaran batubara anthracite atau bituminous, mempunyai sifat pozzolanic dan untuk mendapatkan sifat cementitious harus diberi penambahan quick lime, hydrated lime, atau semen. Fly ash kelas F ini kadar kapurnya rendah (CaO < 10%).

Fly ash kelas C: diproduksi dari pembakaran batubara lignite atau sub-bituminous selain mempunyai sifat pozolanic juga mempunyai sifat self-cementing (kemampuan untuk mengeras dan menambah strength apabila bereaksi dengan air) dan sifat ini timbul tanpa penambahan kapur. Biasanya mengandung kapur (CaO) > 20%.