PROSES MEKANISME &
PENERAPAN AMDAL PT.JIEP
“Ecogreen Industry”
INDUSTRI DAN LINGKUNGAN
Munculnya konsep ekonomi
berkelanjutan atau pun pembangunan berkelanjutan tidak lain di dasari pada
berbagai dampak yang telah dimunculkan terhadap lingkungan akibat berbagai
aktivitas manusia . Kenyataan bahwa pembangunan tidak selalu memberikan keuntungan
bagi umat manusia dan lingkungan terus dirasakan . Gelombang perhatian besar
terhadap lingkungan ini mulai muncul pada akhir 1960–an dan awal 1970–an.
Ketika itu sebagian persoalan masih bersifat setempat , seperti pencemaran dari
pipa dan cerobong asap pabrik–pabrik kimia, dan lain-lain.
Pada tahun 1980–an ,
masalah lingkungan menjadi agenda politik , dimana ketika itu telah berkembang
berbagai macam gangguan lingkungan yang meluas dan berskala internasional:
hujan asam, menipisnya lapisan ozon, dan meningkatnya suhu bumi. Sehingga
semakin banyak laporan yang silih berganti menyatakan bahwa banyak hal yang
kita lakukan, dan kita usahakan untuk ‘maju’, sebenarnya tidak dapat
dipertahankan. Kita dapat meneruskan metode yang kita anut sekarang untuk
menggunakan energi, mengelola uang, bertani, melindungi tumbuhan dan binatang,
mengelola pertumbuhan daerah perkoataan, dan menghasilkan barang industri.
AKIBAT–AKIBAT AKTIVITAS
INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN
Tanggal 4 Desember 1984
, rakyat Bhopa , India dikagetkan ledakan sebuah tank toxic yang mengandungmethylisocyanate dari
sebuah industry di kawasan tersebut yang menewaskan korban 3000 orang .
Sebelumnya , pada tahun yang sama di Chernobyl , Ukraine , pada tanggal 26
April 1984 , karena satu dari keempat industry nuklir di kota tersebut meledak
telah menewaskan 31 orang seketika , dan diperkirakan 15.000 orang lainnya akan
meninggal 20 tahun kemudian , 100 hektar lahan yang terkontaminasi bahan –
bahan radioaktif akibat ledakan tersebut . Kemudian di Baia Mare, Romania , 30
Januari 2001 , yang disebut sebagai satu dari kasus lingkungan terdahsyat di
dunia yang pernah terjadi , disebut bahwa lebih dari 100.000
m3 sianida bocor dari lokasi peleburan emas di sungai Tisza , dan akhirnya
di Danube , telah merusak semua biota makhluk hidup di sepanjang sungai tersebut
sebesar 400 km.
Kasus – kasus di atas
adalah hanya beberapa kasus lingkungan yang terjadi yang langsung terlihat
akibatnya bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Sekarang wabah itu telah
meluas, salah satunya menjadi isu global saat ini adalah terjadinya perubahan
iklim dengan semakin memanasnya suhu di permukaan bumi (global warming).
Dilaporkan bahwa setiap tahunnya akan terjadi peningkatan suhu global sebesar
2oC. Apa pengaruhnya terhadap kita?
Janinne Bloomfield,PhD (environmental
defense) dan Francesco Tubiello, PhD.(Columbia university)menyebutkan
memanasnya suhu di Amerika 5 – 10o C pada tahun 2001 telah
mengakibatkan beberapa kekeringan di beberapa daerah, yang mengakibatkan
terjadinya penurunan produksi pertanian.
Di daerah pantai juga
memperjelas indikasi ini. Dalam sepuluh tahun terakhir, ketinggian permukaan
air laut terus merayap naik sebesar 30 – 60 cm. Kenaikan permukaan
air ini disebabkan karena reaksi meningkatnya suhu akan mendorong air di dasar
laut yang dingin bergerak naik ke permukaan yang disebut dengan proses osilasi.
Akibatnya siklus El nino dan La nina dua badai laut yang membawa resiko
perubahan cuaca terjadi makin cepat, misalnya, bila secara normal baru akan
berlangsung 10 tahun sekali, tetapi sekarang menjadi empat tahun sekali. Fenomena
ini telah sudah banyak terjadi di beberapa Negara, salah satunya di China.
Disebutkan bahwa telah terjadi peningkatan suhu permukaan laut dari 0.09 +/-
0.04 inch (2.3 +/- 0.9 mm) per tahunnya dalam jangka waktu 30 tahun. Selain itu
juga disebutkan telah terjadi peningkatan suhu permukaan laut dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir, khususnya sejak tahun1960–an.
Pemanasan global
tidak hanya memberikan dampak perubahan bumi secara geografis bagi umat
manusia, tapi juga member efek bagi sumber air bersih, rusaknya biodiversity
dan juga pada kesehatan, salah satunya adlah terjngkitnya wabah penyakit
malaria. Dengan meningkatnya suhu maka semakin meningkat pula populasi nyamuk
di beberapa wilayah, terutama di wilayah Asia tenggara, Amerika Selatan, dan beberapa
bagian Afrika. Dan mungkin juga beberapa penyakit yang akhir–akhir ini
berkembang seperti SARS dan flu burung merupakan salah satu dampak dari
perubahan suhu di bumi.
Masalah lingkungan
akibat berbagai aktivitas manusia tidak hanya sebatas pada perubahan
iklim saja . Banyak kasus – kasus pengrusakan lingkungan akibat berbagai
aktivitas industry lainnya , seperti pencemaran terhadap tanah , air, udara ,
dan juga keanekaragaman hayati . Penelitian yang dilakukan oleh beberapa NGO
pecinta lingkungan menyebutkan bahwa pemberi konstribusi terbesar terjadinya
perubahan iklim dan pengrusakan lainnya di permukaan bumi ini , tidak lain
adalah dari negara – Negara industry besar . Hampir lebih dari 95% merupakan
produk – produk hasil industri Negara –Negara ini tergolong produk berbahaya
bagi lingkungan.
PENGHIJAUAN KAWASAN
Kawasan Industri
Pulogadung (KIP) merupakan pusat kegiatan industry, perkantoran, pergudangan
dll KIP memiliki Jalur Hijau ± 39 Ha.. Pohon-pohon pada jalur hijau ini selain
berfungsi untuk menangkap CO2 yang dihasilkan dari kegiatan industry,
transportasi dan lingkungan luar kawasan dapat juga menjadi barrier
pollutan-pollutan pencemaran baik dari luar dan juga dari dalam Kawasan
Jalur Hijau di KIP
berlokasi di sekitar Jl. Pulolio, Jalur Tegangan Tinggi, Jl. Puloburan. Dan
sekitar Danau (Open Space), Sedangkan yang sudah menjadi Hutan Kota berlokasi
di Jl. Pulobuaran- Jalur tegangan tinggi dengan luas ± 8,9017 Ha
Jenis vegetasi di KIP
banyak didominasi oleh tanaman peneduh Jalur hijau di KIP. Tanaman peneduh yang
mendominasi area pinggir jalan utama , jalur hijau dan hutan kota KIP
diantaranya jenis Angsana (Pterocarpus indica), Beringin (Ficus
benyamina), Sengon (Enterolobium cyclocarpum), Akasia (Cassia sp),
Mahoni (Swietenia mahagoni) dan beberapa jenis tanaman terbaru yaitu
Jati Mas, Cemara Angin (Casuarina equisetifolia), Tanjung (Mimosops
elengi), Glodogan dan Trembesi (Samaena saman)
Tanaman semak yang
banyak dijumpai di area jalur hijau, hutan kota, dan lahan sekitar danau
seperti alang-alang (Imperata cylindrica), putri malu (Mimosa pudica),
rumput teki (Cyperus roduntus) begitu pula dengan beberapa tanaman hias
juga banyak ditemukan di area pinggir jalan dan halaman pabrik.
PERATURAN LINGKUNGAN
Kegiatan Kawasan
Industri memerlukan ruang dan sumber daya yang merupakan komponen tata
lingkungan, yang mana dapat menimbulkan perubahan atau menimbulkan dampak bagi
lingkungan. Dampak lingkungan tersebut dapat disebabkan langsung dari kegiatan
itu sendiri maupun kegiatan lainnya yang tidak bekaitan langsung.
Komponen kegiatan
industri, potensial dapat menimbulkan perubahan terhadap lingkungan, baik
lingkungan Tata Ruang, Fisik-Kimia, Biologi, Sosial-Ekonomi–Budaya. Kepentingan
dan daya guna komponen-komponen lingkungan tersebut harus diperhatikan demi
mendukung kelestarian lingkungan dan tata lingkungan secara keseluruhan,
sehingga tetap seimbang.
Untuk menciptakan suatu
Kawasan yang berwawasan lingkungan PT. JIEP membuat
program pelestarian Lingkungan yang mencakup Rencana Pengelolaan Lingkungan dan
Pemantauan Lingkungan yang wajib dilaksanakan baik secara skala Kawasan
oleh PT JIEP sebagai pengelola Kawasan dan skala pabrik oleh Perusahaan
Industri/tenants.
AMDAL, UKL / UPL
PT JIEP selaku pengelola
Kawasan telah mempunyai Dokumen AMDAL yang terdiri dari RKL, RPL, dan studi
evaluasi lingkungan dengan no rek :801/M/9/1993 tanggal 18 September 1993 yang
kemudian dilakukan updating pada tahun 2006 yang telah disetujui oleh Komisi
AMDAL DKI No : 16/amdal/-1.774.151 tanggal…….
Sedangkan untuk
perusahaan yang beroperasi di KIP diwajibkan menyusun dokumen UKL/UPL atau DPPL
seseuai ketentuan yang berlaku. Untuk melaksanakan komitmen yang tertuang di
dalam Dokumen AMDAL, PT JIEP bekerjasama dengan konsultan lingkungan untuk
memonitoring, menganalisa dan mengimpletasikan program-program lingkungan yang
tertuang di dalam AMDAL.
Beberapa hal yang
dilakukan untuk mengantisipasi terhadap terjadinya berbagai bentuk pencemaran
khususnya limbah cair dan udara sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), adalah
melakukan monitoring secara berkala terhadap industri-industri yang mempunyai
potensi melakukan pencemaran lingkungan kawasan, sehingga dapat diprediksi dan
diketahui industri-industri pencemar lingkungan dan juga melakukan pendataan
serta analisis secara rutin terhadap kualitas badan air, limbah cair dan
kualitas udara.
LUBANG RESAPAN BIOPORI
Multiguna Lubang Resapan
Biopori adalah sebagai berikut:
- Mempercepat
peresapan air hujan
- Mengatasi
sampah organik
- Meningkatkan
cadangan air bersih di dalam tanah
Perhitungan Pembuatan
LRB / Biopori Absorption Well – Installation Calculations
Contoh daerah dengan
intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat), laju peresapan air perlubang 3
liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50
x 100): 180 = 28 lubang.
LRB diameter 10 cm,
dalam 100 cm dpt menampung 7,8 liter sampah organik, berarti tiap lubang dapat
diisi sampah organik dapur 2-3 hari.
Dengan demikian 28
lubang baru dapat dipenuhi sampah organik yang dihasilkan selama 56 – 84 hari,
dimana lubang perlu diisi kembali.
LINGKUNGAN SOSIAL
Masyarakat sebagai salah
satu stakeholder yang ikut menentukan keberhasilan operasional perusahaan,
tidak luput dari perhatian manajemen dalam rangka menciptakan keharmonisan
usaha antara perusahaan dan masyarakat.
Sebagai wujud
tanggungjawab social kepada masyarakat, perusahaan melalui tim PUKK dan Bina
Lingkungan menerapkan program Community Development. Pemberian bantuan kepada
masyarakat dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana lingkungan termasuk
jalan dan tempat ibadah, bantuan beasiswa bagi siswa dari keluarga yang tidak
mampu, bantuan pengobatan dan sunatan missal, pelatihan dan penyaluran tenaga
kerja melalui Job Center.
Dalam rangka mendukung
ekonomi masyarakat, perusahaan menyalurkan bantuan melalui program Pembinaan
Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) kepada beberapa mitra binaan. Pembinaan
tersebut meliputi bantuan permodalan, promosi, pembinaan manajeman, dan bantuan
teknis.
sumber : http://jiep.co.id/?page_id=983