Minggu, 05 Oktober 2014

PROSES MEKANISME & PENERAPAN AMDAL PT.JIEP



“Ecogreen Industry”
INDUSTRI DAN LINGKUNGAN
Munculnya konsep ekonomi berkelanjutan atau pun pembangunan berkelanjutan tidak lain di dasari pada berbagai dampak yang telah dimunculkan terhadap lingkungan akibat berbagai aktivitas manusia . Kenyataan bahwa pembangunan tidak selalu memberikan keuntungan bagi umat manusia dan lingkungan terus dirasakan . Gelombang perhatian besar terhadap lingkungan ini mulai muncul pada akhir 1960–an dan awal 1970–an. Ketika itu sebagian persoalan masih bersifat setempat , seperti pencemaran dari pipa dan cerobong asap pabrik–pabrik kimia, dan lain-lain.
Pada tahun 1980–an , masalah lingkungan menjadi agenda politik , dimana ketika itu telah berkembang berbagai macam gangguan lingkungan yang meluas dan berskala internasional: hujan asam, menipisnya lapisan ozon, dan meningkatnya suhu bumi. Sehingga semakin banyak laporan yang silih berganti menyatakan bahwa banyak hal yang kita lakukan, dan kita usahakan untuk ‘maju’, sebenarnya tidak dapat dipertahankan. Kita dapat meneruskan metode yang kita anut sekarang untuk menggunakan energi, mengelola uang, bertani, melindungi tumbuhan dan binatang, mengelola pertumbuhan daerah perkoataan, dan menghasilkan barang industri.
AKIBAT–AKIBAT AKTIVITAS INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN
Tanggal 4 Desember 1984 , rakyat Bhopa , India dikagetkan ledakan sebuah tank toxic yang mengandungmethylisocyanate dari sebuah industry di kawasan tersebut yang menewaskan korban 3000 orang . Sebelumnya , pada tahun yang sama di Chernobyl , Ukraine , pada tanggal 26 April 1984 , karena satu dari keempat industry nuklir di kota tersebut meledak telah menewaskan 31 orang seketika , dan diperkirakan 15.000 orang lainnya akan meninggal 20 tahun kemudian , 100 hektar lahan yang terkontaminasi bahan – bahan radioaktif akibat ledakan tersebut . Kemudian di Baia Mare, Romania , 30 Januari 2001 , yang disebut sebagai satu dari kasus lingkungan terdahsyat di dunia yang pernah terjadi  , disebut bahwa lebih dari 100.000 m3 sianida bocor dari lokasi peleburan emas di sungai Tisza , dan akhirnya di Danube , telah merusak semua biota makhluk hidup di sepanjang sungai tersebut sebesar 400 km.
Kasus – kasus di atas adalah hanya beberapa kasus lingkungan yang terjadi yang langsung terlihat akibatnya bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Sekarang wabah itu telah meluas, salah satunya menjadi isu global saat ini adalah terjadinya perubahan iklim dengan semakin memanasnya suhu di permukaan bumi (global warming). Dilaporkan bahwa setiap tahunnya akan terjadi peningkatan suhu global sebesar 2oC. Apa pengaruhnya terhadap kita?
Janinne Bloomfield,PhD (environmental defense) dan Francesco Tubiello, PhD.(Columbia university)menyebutkan memanasnya suhu di Amerika  5 – 10o C pada tahun 2001 telah mengakibatkan beberapa kekeringan di beberapa daerah, yang mengakibatkan terjadinya penurunan produksi pertanian.
Di daerah pantai juga memperjelas indikasi ini. Dalam sepuluh tahun terakhir, ketinggian permukaan air laut  terus  merayap naik sebesar 30 – 60 cm. Kenaikan permukaan air ini disebabkan karena reaksi meningkatnya suhu akan mendorong air di dasar laut yang dingin bergerak naik ke permukaan yang disebut dengan proses osilasi. Akibatnya siklus El nino dan La nina dua badai laut yang membawa resiko perubahan cuaca terjadi makin cepat, misalnya, bila secara normal baru akan berlangsung 10 tahun sekali, tetapi sekarang menjadi empat tahun sekali. Fenomena ini telah sudah banyak terjadi di beberapa Negara, salah satunya di China. Disebutkan bahwa telah terjadi peningkatan suhu permukaan laut dari 0.09 +/- 0.04 inch (2.3 +/- 0.9 mm) per tahunnya dalam jangka waktu 30 tahun. Selain itu juga  disebutkan telah terjadi peningkatan suhu permukaan laut dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, khususnya sejak tahun1960–an.
Pemanasan  global tidak hanya memberikan dampak perubahan bumi secara geografis bagi umat manusia, tapi juga member efek bagi sumber air bersih, rusaknya biodiversity dan juga pada kesehatan, salah satunya adlah terjngkitnya wabah penyakit malaria. Dengan meningkatnya suhu maka semakin meningkat pula populasi nyamuk di beberapa wilayah, terutama di wilayah Asia tenggara, Amerika Selatan, dan beberapa bagian Afrika. Dan mungkin juga beberapa penyakit yang akhir–akhir ini berkembang seperti SARS dan flu burung merupakan salah satu dampak dari perubahan suhu di bumi.
Masalah lingkungan akibat berbagai aktivitas  manusia tidak hanya sebatas pada perubahan iklim saja . Banyak kasus – kasus pengrusakan lingkungan akibat berbagai aktivitas industry lainnya , seperti pencemaran terhadap tanah , air, udara , dan juga keanekaragaman hayati . Penelitian yang dilakukan oleh beberapa NGO pecinta lingkungan menyebutkan bahwa pemberi konstribusi terbesar terjadinya perubahan iklim dan pengrusakan lainnya di permukaan bumi ini , tidak lain adalah dari negara – Negara industry besar . Hampir lebih dari 95% merupakan produk – produk hasil industri Negara –Negara ini tergolong produk berbahaya bagi lingkungan.
PENGHIJAUAN KAWASAN
Kawasan Industri Pulogadung (KIP) merupakan pusat kegiatan industry, perkantoran, pergudangan dll KIP memiliki Jalur Hijau ± 39 Ha.. Pohon-pohon pada jalur hijau ini selain berfungsi untuk menangkap CO2 yang dihasilkan dari kegiatan industry, transportasi dan lingkungan luar kawasan dapat juga menjadi barrier pollutan-pollutan pencemaran baik dari luar dan juga dari dalam Kawasan
Jalur Hijau di KIP berlokasi di sekitar Jl. Pulolio, Jalur Tegangan Tinggi, Jl. Puloburan. Dan sekitar Danau (Open Space), Sedangkan yang sudah menjadi Hutan Kota berlokasi di Jl. Pulobuaran- Jalur tegangan tinggi dengan luas ± 8,9017 Ha
Jenis vegetasi di KIP banyak didominasi oleh tanaman peneduh Jalur hijau di KIP. Tanaman peneduh yang mendominasi area pinggir jalan utama , jalur hijau dan hutan kota KIP diantaranya jenis Angsana (Pterocarpus indica), Beringin (Ficus benyamina), Sengon (Enterolobium cyclocarpum), Akasia (Cassia sp), Mahoni (Swietenia mahagoni) dan beberapa jenis tanaman terbaru yaitu Jati Mas, Cemara Angin (Casuarina equisetifolia), Tanjung (Mimosops elengi), Glodogan dan Trembesi (Samaena saman)
Tanaman semak yang banyak dijumpai di area jalur hijau, hutan kota, dan lahan sekitar danau seperti alang-alang (Imperata cylindrica), putri malu (Mimosa pudica), rumput teki (Cyperus roduntus) begitu pula dengan beberapa tanaman hias juga banyak ditemukan di area pinggir jalan dan halaman pabrik.
PERATURAN LINGKUNGAN
Kegiatan Kawasan Industri memerlukan ruang dan sumber daya yang merupakan komponen tata lingkungan, yang mana dapat menimbulkan perubahan atau menimbulkan dampak bagi lingkungan. Dampak lingkungan tersebut dapat disebabkan langsung dari kegiatan itu sendiri maupun kegiatan lainnya yang tidak bekaitan langsung.
Komponen kegiatan industri, potensial dapat menimbulkan perubahan terhadap lingkungan, baik lingkungan Tata Ruang, Fisik-Kimia, Biologi, Sosial-Ekonomi–Budaya. Kepentingan dan daya guna komponen-komponen lingkungan tersebut harus diperhatikan demi mendukung kelestarian lingkungan dan tata lingkungan secara keseluruhan, sehingga tetap seimbang.
Untuk menciptakan suatu Kawasan yang berwawasan lingkungan PT. JIEP  membuat program pelestarian Lingkungan yang mencakup Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan  Lingkungan yang wajib dilaksanakan baik secara skala Kawasan oleh PT JIEP sebagai pengelola Kawasan dan skala pabrik oleh Perusahaan Industri/tenants.
AMDAL, UKL / UPL
PT JIEP selaku pengelola Kawasan telah mempunyai Dokumen AMDAL yang terdiri dari RKL, RPL, dan studi evaluasi lingkungan dengan no rek :801/M/9/1993 tanggal 18 September 1993 yang kemudian dilakukan updating pada tahun 2006 yang telah disetujui oleh Komisi AMDAL DKI No : 16/amdal/-1.774.151 tanggal…….
Sedangkan untuk perusahaan yang beroperasi di KIP diwajibkan menyusun dokumen UKL/UPL atau DPPL seseuai ketentuan yang berlaku. Untuk melaksanakan komitmen yang tertuang di dalam Dokumen AMDAL, PT JIEP bekerjasama dengan konsultan lingkungan untuk memonitoring, menganalisa dan mengimpletasikan program-program lingkungan yang tertuang di dalam AMDAL.
Beberapa hal yang dilakukan untuk mengantisipasi terhadap terjadinya berbagai bentuk pencemaran khususnya limbah cair dan udara sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), adalah melakukan monitoring secara berkala terhadap industri-industri yang mempunyai potensi melakukan pencemaran lingkungan kawasan, sehingga dapat diprediksi dan diketahui industri-industri pencemar lingkungan dan juga melakukan pendataan serta analisis secara rutin terhadap kualitas badan air, limbah cair dan kualitas udara.




***
LUBANG RESAPAN BIOPORI
Multiguna Lubang Resapan Biopori adalah sebagai berikut:
  • Mempercepat peresapan air hujan
  • Mengatasi sampah organik
  • Meningkatkan cadangan air bersih di dalam tanah
Perhitungan Pembuatan LRB / Biopori Absorption Well – Installation Calculations

Contoh daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat), laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100): 180 = 28 lubang.
LRB diameter 10 cm, dalam 100 cm dpt menampung 7,8 liter sampah organik, berarti tiap lubang dapat diisi sampah organik dapur 2-3 hari.
Dengan demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi sampah organik yang dihasilkan selama 56 – 84 hari, dimana lubang perlu diisi kembali.
 



LINGKUNGAN SOSIAL
Masyarakat sebagai salah satu stakeholder yang ikut menentukan keberhasilan operasional perusahaan, tidak luput dari perhatian manajemen dalam rangka menciptakan keharmonisan usaha antara perusahaan dan masyarakat.
Sebagai wujud tanggungjawab social kepada masyarakat, perusahaan melalui tim PUKK dan Bina Lingkungan menerapkan program Community Development. Pemberian bantuan kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana lingkungan termasuk jalan dan tempat ibadah, bantuan beasiswa bagi siswa dari keluarga yang tidak mampu, bantuan pengobatan dan sunatan missal, pelatihan dan penyaluran tenaga kerja melalui Job Center.
Dalam rangka mendukung ekonomi masyarakat, perusahaan menyalurkan bantuan melalui program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) kepada beberapa mitra binaan. Pembinaan tersebut meliputi bantuan permodalan, promosi, pembinaan manajeman, dan bantuan teknis.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar